Secara umum QS. Al-Isra’ ayat
32 mengandung pesan-pesan sebagai berikut:
a.
Larangan
mendekati zina
b.
Zina
merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk
Zina adalah
melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang
sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya perzinahan
merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban manusia dan merupakan
tanda-tanda datangnya kiamat :
“Dari
Qatadah telah mengabarkan kepada kami Anas mengatakan; aku mendengar Nabi SAW
bersabda: "diantara tanda kiamat adalah ilmu diangkat, kebodohan
merajalela, khamer ditenggak, zina mewabah, (jumlah) laki-laki menyusut dan
(jumlah) wanita melimpah ruah, hingga jika ada lima puluh wanita itu berbanding
dengan seorang laki-laki." (HR Bukhari)
Menurut
pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang keras
oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan
sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi
predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang
merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya
perbuatan zina, maka sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang
perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina.
Rasulullah
menjelaskan mengenai bentuk-bentuk perbuatan yang mendekati zina, sebagaimana
diuraikan dalam hadis berikut ini :
“Dari
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak
mustahil dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua
telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah
menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan
dan berangan-angan, sedangkan semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak oleh
kemaluan." (HR. Muslim).
Imam Sayuthi
dalam kitabnya Al-Jami’ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan zina dapat
megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif menimpa pada
saat di dunia dan 3 dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat.
Adapun 3 hal
yang akan menimpa di dunia ialah :
(1)
Menghilangkan
wibawa.
Pelaku zina akan kehilangan kebersihan
jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya merupakan sumber kebahagiaan dan
ketenangan hidupnya
(2)
Mengakibatkan
kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan
pelakunya menjadi miskin. Sebab, pelakunya akan selalu mengejar kepuasan
birahinya, yang sudah barang tentu akan memakan energi dan waktu bagi dirinya.
Di samping itu, ia pun harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya,
yang pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua faktor inilah yang akan
mengakibatkan para pelaku zina jatuh miskin.
(3)
Mengurangi
umur.
Perbuatan tersebut juga akan
mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran akan terserang penyakit yang
dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya yang
diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS, infeksi saluran
kelamin, dan sebagainya.
Dan tiga
lagi yang akan dijatuhkan di akherat :
(1)
Mendapat
murka dari Allah
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa
besar sehingga para pelakunya akan mendapat murka dari Allah SWT kelak di
akhirat.
(2)
Hisab yang
jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul
hisab) maka para pelaku zina akan menyesal karena mereka akan diperlihatkan
betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di
dunia. Penyesalan hanya tinggal penyesalan, semuanya sudah terlanjur dilakukan.
(3)
Siksaan di
neraka
Para pelaku perbuatan zina akan
mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah
melakukan Isra’ dan Mi’raj beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang
menghadapi daging segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk
dari pada daging segar. Itulah siksaan dan kehinaan bagi pelaku zina. Mereka
selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian
Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar,
namun bau tubuhnya sangat busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka
seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Rasul kemudian bertanya,
‘Siapakah mereka?’ Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka
adalah pezina laki-laki dan perempuan’.”
di kutib dari buku PAI kurikulum 2013, penyusun : H. Mustahdi, M.Ag.
dkk)