”Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikendaki Allah.” (QS. An-Naml : 87)
ketika Malaikat Israfil sudah meniup sangkakalanya sebagai pertanda datangnya hari kiamat, bumi bergoncang hebat, mengeluarkan segala isinya, langit terbelah dan hancur, matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan. Saat itulah manusia terkejut, sadar dan menyesali dirinya yang tidak mengimani datangnya hari yang dijanjikan itu. Hanya orang-orang beriman saja yang tidak menyesali dirinya karena mereka sudah memiliki bekal untuk menempuhnya. Kita tentunya tidak ingin termasuk golongan orang-orang yang menyesali itu. Karena itulah Kita akan membahas materi sesuai judul artikel religius ini tersebut diatas agar kita bisa memahami bagaimana mengimaninya, agar kita termasuk golongan orang-orang beriman.
Iman kepada datangya hari yang dijanjikan, itu artinya iman kepada hari kiamat. Apa itu iman kepada hari kiamat? Menurut bahasa kiamat memiliki dua arti, yaitu kebangkitan dan akhir. Adapun menurut istilah kiamat berarti : Hari kebangkitan manusia dari alam kubur ke alam akhirat untuk menerima pengadilan dari Allah. Atau hari saat berakhirnya alam semesta dan seisinya.
Jadi, beriman kepada hari kiamat maksudnya kita meyakini dengan sunguh-sungguh bahwa pada suatu saat nanti alam semesta dan isinya ini akan berakhir dan menusia pasti akan dibangkitkan dari alam kuburnya menuju ke alam akhirat untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya dan menerima pangadilan dari Allah SWT atas semua perbuatannya di alam dunia. Mempercayai dan meyakini hari kiamat termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar didalam akidah islam. Oleh karena itu orang yang tidak mempercayai hari kiamat berarti termasuk orang yang tidak beriman.
Di Dalam kitab suci Al-Qur’an Allah SWT menerangkan akan kepastian datangnya hari kiamat, sesuai firman-Nya :
”Dan bahwa sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan didalamnya dan sungguh Allah akan membangkitkan siapa saja yang didalam kubur.” (QS. Al-Hajj : 7)
Berdasarkan ayat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa hari kiamat pasti terjadi. Saudaraku, tahukah antum (sidang pembaca) bagaimana pemandangan hari kiamat itu? Didalam kitab suci AL-Qur’an terdapat beberapa surat yang menggambarkan bagaimana pemandangan bila kiamat itu terjadi, misalnya didalam surat-surat :
Surat Al-Hajj ayat 1-2
”Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian, sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. Ingatlah pada hari ketika kalian melihat goncangan itu, semua wanita yang menyusui lalai terhadap anak susuannya, gugurlah kandungan semua wanita yang hamil, kalian lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat pedih.” (QS. Al-Hajj : 1-2)
Surat Az-Zalzalah ayat 1-2
”Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat dan bumi telah mengeluarkan yang dikandungnya.” (QS. Az-Zalzalah : 1-2)
Surat AL-Haqqah ayat 14-15
”Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung kemudian dibenturkan keduanya sekali bentur, maka pada hari itu terjadilah kiamat.” (QS. Al-Haqqah : 14-15)
Surat AL-Waqi’ah ayat 4-5
”Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya dan gunung-gunung di hancur luluhkan sehancur-hancurnya....” (QS. Al-Waqi’ah : 4-5)
Surat Al-Qari’ah ayat 1-5
”Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertaburan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan-hamburan.” (QS. Al-Qari’ah : 1-5)
Saudaraku, jika kita memperhatikan penjelasan Al-Qur’an tentang kejadian hari kiamat tersebut diatas dan kalau sekarang ini kita sering menyaksikan bencana alam yang ada disekeliling kita (akhir-akhir ini) seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan gunung meletus dan lumpur yang keluar dari dasar bumi secara terus menerus (tidak bisa berhenti) kendati sudah dibendung (ditutup) dengan berbagai cara dan berbagai usaha namun lumpur tetap terus keluar membentuk sebuah danau besar, maka kita (jadi) pasti mempercayai dan meyakini bahwa kiamat itu pasti akan terjadi.
Ada dua macam kiamat yaitu kiamat sugro dan kiamat kubro
Kiamat Sughro artinya kiamat kecil, yaitu peristiwa matinya seseorang dan rusaknya sebagian alam seperti tanah longsor, gunung meletus, banjir, gempa bumi dan sebagainya.
Nabi SAW bersabda :
”Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda : Orang yang mati telah datanglah kiamatnya.” (HR. Ibnu Abid-Dunya)
Kiamat Kubro artinya kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam raya dan isinya.
Didalam kitab suci Al-Qur’an terdapat 29 (dua puluh sembilan) nama lain dari hari kiamat, yaitu:
Yaumul Qiyamah, Yaumul Mashar, Yaumul Hisab, Yaumul Zilzalah, Yaumul Sa’iqoh, Yaumul Waqi’ah, Yaumul Qari’ah, Yaumul Ghasyiyah, Yaumul Rasifah, Yaumul Haqqah, Yaumul Tammah, Yaumul Thalaq, Yaumul Tanad, Yaumul Jaza, Yaumul Wa’id, Yaumul Ard, Yaumul Mizan, Yaumul Fashl, Yaumul Jami’, Yaumul Taghabun, Yaumul Ba’ts, Yaumul Khizyi, Yaumul Asir, Yaumud Din, Yaumun Nusyur, Yaumul Khulud, Yaumun la raibafihi, Yaumul Akhir dan Yaumun la tajzi mafsun an nafsin syaian.
Sementara dalam sudut pandang ilmu pengetahuan setentang kiamat dikatakan bahwa berangkat dari penelitian dengan metode ilmiah, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa kiamat itu akan terjadi adanya. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan sebagai berikut :
Alam semesta dalam tata surya, dengan segala faktor kehidupan dan kestabilan alam, tergantung dari adanya energi matahari yang dalam setiap detiknya mengeluarkan energi panas sebanyak 950 triliun atau 93 x 10 kalori. Energi panas matahari dalam jumlah tersebut, pada saatnya akan habis. Hal itu dikarenakan tidak seimbangnya produksi energi dengan energi yang dikeluarkan, sehingga pada akhirnya akan padam. Dengan padamnya matahari, unsur kehidupan di bumi yang tergantung dengan energi matahari akan mengalamai kepunahan. Dengan demikian kestabilan akan terganggu, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi pembekuan suhu dan perubahan gravitasi dari masing-masing planet dan hancurlah alam semesta.
Sebuah teori menyatakan bahwa alam raya ini berawal dari suatu ledakan besar. Artinya alam raya ini berpemulaan. Karena berpemulaan maka pada suatu saat kelak pasti akan berakhir. Sebagai contoh, kita ambil tentang asal kejadian alam raya. Dari gerakan menjauhnya galaksi – galaksi dan quasar-quasar, kita dapat memperkirakan proses pembentuakannya. Pada masa silam tentunya keadaan mereka dengan merapat antara yang satu dengan yang lainnya. Karena kekuatan gravitasi yang mengontrol mereka sekarang semakin berkurang, maka mereka bergerak semakin menjauh dengan gerakan semakin cepat. Mengingat alam raya ini dikontrol oleh gaya gravitasi, maka pengembangan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak didorong oleh suatu kekuatan maha dahsyat.
Apabila melihat proses pembentukan alam raya ini ada dua kemungkinan, pertama mengingat pengembangan itu bermula dari suatu ledakan besar, maka pada suatu saat nanti setelah daya dorong ledakan itu habis semua benda langit akan berhenti mengembang. Pada saat itu gravitasi yang mengontrol alam raya akan menariknya kembali. Mereka akan bergerak mundur saling mendekat. Sama seperti waktu mereka mengembang, gerakan menyurutnya pun semakin cepat, karena tarikan gravitasi dari pusat alam raya semakin kuat. Penyusutan ini tidak akan berhenti sampai akhirnya mereka bertubrukan satu sama lain dan menimbulkan ledakan besar sebagaimana awal kejadian. Ketika itulah kiamat terjadi. Demikian dikatakan setentang kiamat menurut (penelitian ilmiah) dalam sudut pandang ilmu pengetahuan.
Kesimpulan, bahwa tidak dapat dipungkiri lagi hari kiamat itu pasti terjadi karena agama dan ilmu pengetahuan telah membuktikannya. Jadi, bagi insan beriman, kita yakin, haqul yakin kita beriman kepada datangnya hari yang dijanjikan itu.
• • •
* Bahan-bahan (materi) diambil dan dikutip dari Islam Agamaku oleh: Tim Penyusun Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kali Jaga Jogyakarta *
• • •
* Tulisan (artikel) Religius ini dapat anda temukan pada website H. Sunaryo A.Y. dengan alamat : http://hajisunaryo.co.nr *
• • •